“Pengawasan Lemah, Hasil Memalukan”

Lubuklinggau26 Views

Wartaindonesia.net, Lubuklinggau – Aktivis sekaligus pengamat kebijakan publik, Efran Ronaldi, melayangkan kritik tajam terhadap kualitas pembangunan di Kota Lubuklinggau. Ia menilai banyak proyek pemerintah yang menghabiskan miliaran rupiah uang rakyat, namun hasilnya jauh dari layak karena kurangnya pengawasan dan buruknya perencanaan pekerjaan.

Menurut Efran Ronaldi, lemahnya dua aspek tersebut membuat sejumlah proyek terlihat asal-asalan, tidak fungsional, bahkan dinilai tidak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.

“Masalah utamanya adalah kurangnya pengawasan dan perencanaan. Ketika perencanaannya sudah tidak matang, dan pengawasannya juga lemah, maka wajar hasil pekerjaannya mengecewakan meski menghabiskan anggaran besar,” tegas Efran Ronaldi.

 

Contoh Kasus: Drainase Jalan Kenanga Tidak Jelas Arah Alirannya

Ia mencontohkan proyek drainase di Jalan Kenanga, yang justru menimbulkan kebingungan di masyarakat. Saluran itu dibangun tanpa arah aliran yang jelas, sehingga tidak diketahui mana hulu dan mana hilir, dan mengundang pertanyaan mengenai manfaatnya.

“Drainase di Jalan Kenanga itu seperti dibuat tanpa desain matang. Tidak jelas arah alirannya, tidak jelas fungsinya. Proyek senilai besar seperti itu seharusnya direncanakan dengan serius, bukan asal dibangun,” ujarnya.

Desakan Evaluasi Menyeluruh

Efran Ronaldi menegaskan bahwa pemerintah daerah harus melakukan evaluasi total terhadap sistem perencanaan, kualitas pengawasan, serta kinerja kontraktor yang selama ini diberi kepercayaan.

“Kalau ingin pembangunan benar-benar bermanfaat, pemerintah harus memperbaiki dulu perencanaannya dan memastikan pengawasan itu nyata, bukan sekadar formalitas. Uang rakyat jangan dihamburkan untuk proyek yang hasilnya mengecewakan,” tutupnya.

Comment